Dada, Sayap, Atau Paha, Bagian Ayam Mana yang Lebih Tinggi Proteinnya?
Ayam adalah salah satu bahan makanan yang paling sering digunakan. Ayam juga sangat populer di kalangan penggiat kebugaran karena merupakan sumber protein yang tinggi. Namun, sesuaikan dengan kebutuhan. Makan makanan berprotein tinggi dapat membantu seseorang mencapai tujuan kesehatan, seperti memelihara dan memperbaiki jaringan tubuh, mempertahankan otot, mengisi energi, termasuk menghilangkan lemak.
Setiap potongan daging ayam itu seperti dada ayam, ada paha atas, paha bawah dan juga sayap, ternyata mengandung jumlah protein, lemak dan kalori yang berbeda, sehingga bisa dinilai mana yang paling sehat.
Berikut ini perbedaan kandungan protein pada masing-masing potongan daging ayam yang bisa dikenali :
- Dada Ayam
Dada ayam adalah potongan bagian ayam yang paling rendah lemaknya tapi tinggi proteinnya. Dalam 100 gram dada ayam tanpa kulit yang sudah matang mengandung 31 gram protein.
Dalam 100 gram dada ayam juga mengandung 165 kalori, 80 persen kalorinya berasal dari protein, dan 20 persen kalori sisanya berasal dari lemak. Bagian ayam ini sangat cocok yang sedang ingin menurunkan berat badan
- Paha Atas
Paha atas ayam biasanya relatif lebih murah dibandingkan dengan dada ayam. Dalam 100 gram paha atas tanpa kulit dan tulang, terdapat sebanyak 26 gram protein.
Paha atas ini juga mengandung 209 kalori dalam 100 gramnya. Dari kalori tersebut, 53 persen berasal dari protein, dan sisanya sekitar 47 persen berasal dari lemak.
Warna dari paha atas ini biasanya sedikit lebih gelap dibandingkan dada, sebab bagian ini adalah bagian yang aktif bergerak dan mengandung lebih banyak mioglobin.
Meskipun lebih gelap, bagian ini termasuk bagian yang banyak disukai orang pada umumnya, lho!
- Paha Bawah
Kaki ayam memiliki dua bagian, paha atas dan paha bawah yang kerap disebut drumstick. Satu drumstick tanpa kulit atau tulang (44 gram) dapat mengandung 12,4 gram protein. Jumlah ini sama dengan 28,3 gram protein per 100 gram drumstick tanpa kulit dan tulang.
Paha ayam juga memiliki 76 kalori per paha, atau 172 kalori per 100 gram. 70 persen kalori berasal dari protein, sedangkan 30 persen berasal dari lemak. Namun, kebanyakan orang makan paha dengan kulitnya.
Paha ayam dengan kulit sendiri bisa memiliki 112 kalori dengan 53 persen kalori berasal dari protein dan 47 persen berasal dari lemak.
- Sayap Ayam
Dalam 100 gram daging sayap ayam saja tanpa kulit dan tulangnya mengandung 30,5 gram protein, dan 203 kalori Dari 203 kalori tersebut , 64% berasal dari protein, dan 36% sisanya kurang lebih berasal dari lemak.
Namun, kebanyakan orang tidak memakan dagingnya saja pada bagian sayap ini, sebab memang dalam satu buah sayap itu sendiri daging nya sangat sedikit.
Seperti saat orang makan bagian paha bawah, biasanya bagian sayap ayam akan dimakan juga kulit yang melapisinya.
Satu buah sayap ayam ukuran sedang mengandung 99 kalori, dengan 39 % kalori berasal dari protein, dan 61% berasal dari lemak. Di bagian sayap, memang lebih dominan adanya kulit serta tulang, dibandingkan daging atau bagian ototnya, maka itu kalori dari lemak sayap ayam lebih besar karena kulitnya memang banyak.
Jualan Ayam Goreng Tepung, Mitra Dkriuk ini Raup Omzet Rp100 Juta Tiap bulan
Penggemar ayam goreng tepung di Indonesia ternyata sangat banyak. Terbukti dengan menjamurnya penjual ayam goreng tepung kaki lima di pinggir jalan. Racikan ayam goreng berbalut tepung terigu ini memang punya rasa gurih dan tekstur renyah. Disantap hangat-hangat dengan nasi putih dan cocolan saus sambal sudah paling pas. Apalagi harganya juga terjangkau.
Salah satu kisah mitra sukses Dkriuk Fried Chicken dibagikan lewat tayangan video YouTube Dkriuk Fried Chicken. Mitra Dkriuk yang bernama Jakaria menceritakan pengalamannya berjualan ayam goreng tepung selama kurang lebih 3 tahun, siapa sangka omzet yang ia dapatkan hingga Rp100 juta per-bulan.
Pak Jakaria yang berjualan di kawasan Ciracas, Jakarta Timur ini memilih bergabung dengan franchise ayam goreng tepung yang terkenal yaiu Dkriuk Fried Chicken, dan sampai saat ini sudah mempunyai 5 outlet di beberapa tempat. sebelum sukses bersama DKriuk Fried Chicken, jakaria ini sempat menjadi supplier buah. Kemudian memutuskan berhenti. Tanpa berpikir panjang jakaria memutuskan bergabung dengan kemitraan dkriuk fried chicken.
Jakaria mengakui bahwa DKriuk Fried Chicken ini ayam goreng berbeda dengan yang lain. Terdapat keunggulan pada dagingnya yang memang pilihan, kualitas tepung dan juga bumbu-bumbunya dikolaborasikan secara tepat, antara gurih dan asinnya sangat pas. Khusunya di outlet jakaria yang di ciracas ini varian paling laku yaitu ayam geprek, kulit, kpop, kentang.
Begitulah kisah Pak Jakaria yang jatuh bangun dalam mencari peluang usaha, hingga akhirnya ia berhasil maju dengan DKriuk Freid Chicken-nya. Bahkan sudah memiliki 5 outlet dan memiliki omzet sampai ratusan juta per-bulan.