3 LANGKAH UNTUK MENENTUKAN TARGET PENJUALAN PERBULAN AGAR TIDAK RUGI
1. Memahami Komponen Perhitungan yang Diperlukan
Secara umum, ada 3 komponen yang harus diketahui :
a. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Baya yang tidak berubah meskipun jumlah produksi berubah.
Contohnya : Biaya sewa tempat usaha, gaji karyawan.
b. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)
Biaya yang nilainya berubah mengikuti jumlah produksi.
Contohnya : Biaya pembuatan HPP
c. Harga Jual per Unit
Harga jual dari produk dimana didalamnya sudah termasuk harga pook produksi dan keuntungan yang kita inginkan.
2. Mengelompokkan biaya sesuai dengan jenisnya
Beberapa kesalahan dalam pengelompokkan biaya yang sering terjadi :
a. Biaya pembelian alat produksi tidak dibebankan langsung sekaligus ke dalam perhitungan biaya produk, padahal alat memiliki nilai depreiasi.
Contoh : beli alat seharga 2 juta dan memiliki masa hidup selama 12 bulan, maka biaya depresiasi alat tersebut 167 ribu, 167 ribu tersebut perlu dimasukkan ke dalam fixed cost perbulan
b. Biaya sewa tempat yang dibayarkan di awal tidak dibebankan
Contoh : biaya sewa tempat sebesar 20 juta pertahun, maka biaya amortisasi sewa per bulan yaitu 1,7 juta rupiah, 1,7 juta rupiah tersebut perlu dimasukkan ke dalam fixed cost per bulan
c. Biaya renovasi tempat yang tidak dibebankan
Contoh : biaya renovasi sebesar 1 juta rupiah dengan masa hidup selama 12 bulan, maka biaya renovasi yang harus dibebankan yaitu 84 ribu rupiah
d. Biaya bahan baku yang tidak dibebankan langsung
Contoh : pembelian bahan baku untuk sebulan sebesar 1 juta rupiah, maka nilai tersebut harus semuanya dimasukkan dalam perhitungan karena bisa saja bahan baku tersebut ada yang tidak terpakai atau pun basi
3. Menghitung Target Penjualan per Bulan
Contoh : Biaya sebuah restoran fried chicken
Biaya tetap (fixed cost)
- Sewa
- Depresiasi
- Gaji
- Renovasi
- Bahan baku per bulan
Total : 20 juta perbulan
Biaya tidak tetap (Variable cost) per potong fried chicken : 10 ribu
Harga jual perpotong fried chicken : 20 ribu